Seorang pernah melihat wujud gambar jelek di tengah hutan, dia bertanya, ‘engkau siapa ! .
Perwujudan buruk itu menjawab, ‘Aku adalah penjelmaan amal jelekmu’.
Silelaki bertanya lagi, bagaimana aku bisa lepas darimu !
Ucapkan Sholawat kepada Nabi Muhammad Saw, sebagaimana beliau pernah besabda :
“ Pada hari jum’at membaca Sholawat kepada ku sebanyak 80 kali, maka Allah mengampuni dosa-dosanya selama 80 tahun. “
Seorang lelaki lupa tidak membaca sholawat Nabi Saw, suatu malam ia bermimpi melihat Nabi Muhammad Saw, tidak menoleh kepadanya, ia lalu bertanya : Wahai Rasul, apakah engkau marah padaku !.
Tidak, Jawab beliau Saw.
Lalu kenapa engkau tidak memandangku!
Karena Aku tidak mengenalmu” jawab beliau Saw.
Kata lelaki itu , bagaiman engkau tidak mengenal aku, padahal aku umatmu!
Lelaki bangun dari tidurnya, kemudian setiap harinya dia selalu mengucapkan sholawat 100 kali, dan suatu hari ia bermimpi melihat Rasulullah saw, beliau bersabda :
“ Sekarang aku mengenalmu,dan aku akan memberi syafaat buatmu. “
Artinya ia sudah menjadi orang yang amat “cinta” terhadap Rasulullah Saw. Para ulama meriwayatkan, “Engkau (Nabi Saw) Lebih mengenali umatmu dari pada ibu mengenal anaknya.
Firman Allah Ta’ala :
“Katakanlah jika kamu benar-benar mencintai Allah……” (QS. 3 : 31).”
Sebab-sebab turunnya Ayat di atas ketika Rasulullah Saw mengajak Ka’ab bin Asyrof dan kawan-kawannya masuk Islam. Mereka menjawab, kami adalah putra-putra Allah, dan sungguh-sungguh kami amat mencinta Allah. “Lalu Allah berfirman kepada Nabinya (ayat Di atas).
“Katakanlah jika kamu benar-benar mencintai Allah, maka ikutlah dengan Agamaku,Allah pasti mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah adalah Dzat Yang Maha Pengampun dan Penyayang (QS. 3 Al Imran ; 31)”.
Ikutlah dengan Agamaku……. Karena aku adalah utusan Allah. Aku bertugas meyampaikan Risalah_Nya, taat kepada_Nya dan mencari Ridlo_Nya. Dan cintaNya Allah terhadap orang mukmin ialah melalui pujian_Nya terhadap mereka atas Pahalanya kepada mereka, juga ampunan dan Rahmat_Nya.
Kata Imam Ghazali dalam Ihya-nya ; Barang siapa yang mengakui empat hal tampa melakukanyang empat, maka dia adalah pembohong :
_Barang siapa yang mengaku cinta surga,namun tidak beramal dengan taat, maka dia pembohong.
_Barang siapa yang mengaku takut terhadap neraka dan tidak meninggalkan maksiat, itupun pembohong.
_Barang siapa yang mengaku cinta terhadap Allah, sementara ia selalu resah akan Siksa_Nya, maka dia adalah pembohong.
Robi’ah berkata :
“Engkau durhaka terhadap Tuhan, sedangkan engkau menampakkan kecintaan kepada_Nya,demi umurku sebagai taruhan(ukuran),maka itu merupakan sesuatu yang aneh. Andaikan cintamu benar, artinya engkau mentaati_Nya,karena orang yang cinta akan selalu patuh terhadap yang di cintai.”
Kisah : Ada serombongan orang mengunjungi Asy Syubaali ra, dia berkata, Siapa kalian semua!
“Asy Syubaali menghadap mereka dengan membawa batu dan melempari mereka,merekapun lari.
Asy Syubaali berkata, “Mengapa kamu lari dariku ! Andai kamu betul-betul mencintai aku,pasti tidak lari dari percobaanku.”
Asy Syubaali melanjutkan fatwanya, “orang-orang yang punya rasa cinta terhadap Allah akan mereguk minuman dari gelas cintanya,dan bagi mereka negeri dan bumi amat sempit, Mereka minum dan tenggelam dalam lautan Rindu kepada_Nya, dan mereka merasakan kenikmatan bermunajat kepada_Nya”.
Kemudian dia melantunkan Sya’ir :
“Ingat yang di cinta wahai Tuhanku,akan membuat aku mabuk, dan apakah engkau pernah melihat orang bercinta tampa di rasuki mabuk kepayang”
Ada yang berkata, “Sesungguhnya seekor unta yang lagi mabuk,ia tidak akan mau makan rumput selama 40 hari. Namun bila di bebankan dipunggungnya ,iapun akan membawa beban itu. Manakala sekarat hati menggebu-gebu ingat terhadap kekasih,iapun enggan memasukkan makanan dan tidak peduli beban di punggung tetap ditanggung demi rindunya terhadap kekasih. Unta saja bisa meninggalkan kesenangannya dan mau menanggung beban dipunggung demi sang kekasih, lalu apa kalian tidak sanggup meninggalkan kesenangan yang diharamkan Allah ! apakah kamu enggan menambah beban berat demi Allah Ta’ala ! kalau kamu tidak mampu, artinya pengakuanmu menyatakan cinta tinggal nama tampa suatu makna. Tidak akan berguna didunia maupun di akherat,juga di hadapan sesama mahluk atau kelak di hadapan Sang Pencipta.
Ali Kw, berkata : Barang siapa yang merindukan surga, tentu ia berkemas-kemas menuju segala bentuk kebajikan. Dan barangsiapa takut terhadap neraka, iapun akan mencegah nafsunya dari yang disenangi. Dan barang siapa yang meyakini mati, pasti semua kesenangan dunia di anggap remeh”.
Ibrahim Al Kwawwassh di tanya mengenai kecintaan terhadap Allah. Ia menjawab, “Menghilangkan semua keinginan,membakar sifat matrialistis atas semua kebutuhan, lalu ia menenggelamkan dirinya ke lautan ( yang menjadi sebab datangnya petunjuk).